Payah Jantung
Diterbitkan Oktober 9, 2008 Artikel , Blog , Gaya Hidup , Health , Informasi , Kesehatan 51 KomentarTag:Artikel, Blog, Gaya Hidup, Health, Informasi, Jantung, Kesehatan, Penyakit
TERSENGAL : BERJALAN 10 METER SERASA 10 KILOMETER
Kadang kita menyaksikan seseorang (terutama
usia lanjut) berjalan tertatih-tatih lantas berhenti untuk mengatur
napas sembari tersengal-sengal. Berjalan lagi lantas berhenti lagi …
ngos-ngosan. Pada tahap awal, rasa lelah dan sesak dirasakan saat
berjalan mendaki atau naik tangga. Melangkah beberapa anak tangga serasa
beraaat banget, … duh…kayak mau ndeprok deh … Kenapa ya? Payah Jantung
!!! Lho, emangnya capek berdenyut ?
Wuih, apa pula ini? Cem-macem aja, ada Payah Jantung lah, Penyakit Jantung Koroner lah, Penyakit Katup Jantung lah … dll … dll.
APA SIH PAYAH JANTUNG ITU ?
Secara sederhana, Payah Jantung adalah suatu keadaan dimana jantung sudah tidak mampu lagi memberikan darah kaya oksigen ke organ-organ tubuh yang membutuhkan.
APA SAJA GEJALANYA ?
Pada fase awal, penderita akan merasakan
mudah lelah dan sesak napas (tersengal-sengal) pada waktu melakukan
aktifitas fisik yang berat. Kadangkala penderita terbangun tengah malam
karena sesak napas. Selain gejala diatas pada umumnya penderita juga
mengalami pembengkakan kaki yang akan berkurang bila kaki diletakkan
pada posisi yang lebih tinggi. (selonjor, pen*)
FAKTOR FAKTOR PENYEBABPayah jantung bisa disebabkan oleh :
- Darah tinggi yang tidak terkendali
- Penyakit jantung koroner
- Penyakit jantung katup
- Kencing manis
- Penyakit otot jantung
- Infeksi virus
- Dll.
PENCEGAHAN
Agar tidak terjadi Payah jantung maka kita dapat mencegah dengan mengobati penyebabnya (penyakit primer).
BAGAIMANA CARA MENGETAHUINYA ?Diagnosis Payah Jantung bisa ditegakkan dengan :
- Pemeriksaan fisik oleh dokter (dokter umum atau dokter ahli jantung)
- Foto Rontgen dada (nampak pembesaran jantung)
- EKG (Elektro Kardiografi)
- Echocardiografi
- Treadmill test
- Cardiac MSCT
- Angiografi (foto pembuluh darah menggunakan kontras)
BAGAIMANA CARA MENYEMBUHKANNYA ?
Oleh para dokter ahli Penyakit Jantung akan
di berikan obat-obatan yang di tujukan pada pengobatan penyebabnya dan
pengobatan untuk mengatasi keluhan-keluhan akibat payah jantung. Pada
umumnya pengobatan harus dilakukan secara terus-menerus dan teratur.
Seumur hidup !!! (supaya gak terlalu jadi beban pikiran, anggap aja
sarapan) … *beban duit, cak!!!*
:: :: :: Sumber: Brosur dari RS Husada Utama, Surabaya (dengan sedikit modifikasi). Untuk umum :: :: ::
:: :: :: Terimakasih kpd: dr. H. Stefanus L dan mbak-mbak Marketing :: :: ::
CATATAN : (TITIPAN)
Kegagalan kesinambungan pengobatan, terutama
penderita gak mampu di ndeso ™ pada umumnya disebabkan oleh biaya yang
mahal. Coba kita telusuri, berapa banyak duit harus keluar untuk nebus
obat selama sebulan di apotik ? Bervariasa, gak tentu … ya iyalah, tapi
yang jelas ratusan ribu! … ahhhhh, mana tahan …
Mungkin benar bahwa pada tahap awal diperlukan biaya relatif besar (tidak selalu), tapi untuk pengobatan pemeliharaan (jika tidak ada komplikasi
atau penyakit lain), para penderita Payah jantung dapat dibantu untuk
memperoleh obat dengan biaya murah (atau bahkan gratis di Puskesmas)
agar kesinambungan pengobatan tetap terjaga. * sehingga penderita bisa
lari-lari dan main layangan ama cucunya … bletak … guyon *
Caranya gampang (kalo mau).
Untuk dokter praktek *dispensing, jauh dari
apotik*, pengobatan lanjutan (pemeliharaan) dapat dilakukan dengan
memberi kemudahan kepada penderita (atau keluarganya) untuk nebus obat
ke praktek dokter (terutama dokter dispensing di ndeso ™ atau dokter
dispensing yang praktek dimanapaun) tanpa harus datang ke praktek hanya
untuk melanjutkan pengobatan yang umumnya obatnya hanya itu-itu saja,
kecuali jika ada keluhan lain atau penderita kangen ama dokternya … ehm.
(melase rek, yang kangen mbah-mbah, coba lainnya ..tuing, huek)
Dengan cara ini, biaya dapat ditekan
semurah-murahnya. Yuk kita hitung. Katakanlah obat utamanya Digoksin 1×1
*obat untuk membantu memperkuat kontraksi jantung* (harganya gak sampai
200 rupiah per tablet *dibulatkan 200-300 perak, ssst* untuk yang
generik, sedangkan yang gak generik kisaran 250-750 rupiah per tablet).
Kalaupun ditambah diuretik (obat untuk mengurangi “beban” jantung, efek
sampingnya lebih banyak kencing), maka anggaran sebulan sekitar 20-30
ribu rupiah, atau mungkin mencapai 40-50 ribu rupiah. *Sekali lagi,
hanya contoh*
Untuk di Puskesmas, pengobatan lanjutan
penderita payah jantung dapat diberikan obat sebulan. Kalo perlu gratis.
Jadi gak perlu bolak-balik ke Puskesmas misalnya seminggu sekali, iya
kalo ada yang nganter, lha kalo enggak gimana hayo… telat kan? … Trus
ketika mereka datang terlambat sekian hari dengan napas tersengal,
mengkis-mengkis, lantas diomeli petugas puskesmas, cape deh. *tapi gak
ada petugas puskesmas yang gitu koq, … semuanya ramah dan sabaaarrrr
banget, sumprit*
Cerita nyata: Pakde War, salah seorang penderita Payah Jantung, tinggal di desa Simpang Pasir. Ketika ditanya mengapa tidak ambil obat di Puskesmas, beliau berkata:” … saya diberi obat jantung hanya untuk seminggu, gak bayar, gratis, tapi ojeknya 15 ribu, bolak-balik seminggu sekali, lha sebulan berapa, Mas ? … hahaha, pinter dan kritis juga beliau …
Catatan kecil ini menurut saya adalah sebuah contoh salah satu bentuk manifestasi (aplikasi) pelayanan kesehatan komunitas.
Sederhana, gampang, gak perlu banyak teori njlimet dan gak perlu
workshop-workshop-an, hanya perlu niat, bismillah, jalani aja … mudah
bukan ?
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar