Prinsip Pemberian Obat
Obat adalah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai pencegahan, perawatan dan pengobatan terhadap berbagai gangguan
yang terjadi di dalam tubuh. Obat bekerja sesuai proses kimiawi melalui
suatu reaksi obat. Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh
yaitu suatu interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses
eliminasi sehingga terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar
puncak obat dalam tubuh. Insiden reaksi adversi obat belum diketahui
secara pasti. Penelitian diluar negeri menunjukkan bahwa reaksi adversi
obat (reaksi obat yang tak dikehendaki) yang terjadi pada pasien dengan
perawatan dirumah sakit berkisar antara 6-15% per tahun.
Reaksi adversi obat yang terjadi pada orang normal meliputi :
Reaksi adversi yang terjadi pada orang normal.
a. Overdosis yaitu reaksi adversi yang secara langsung berhubungan dengan pemberian dosis yang berlebihan.
b. Efek samping yaitu efek farmakologis suatu obat yang tidak diinginkan
tetapi juga tak dapat dihindarkan yang terjadi pada dosis terapeutik.
c. Efek sekunder yaitu reaksi adversi yang secara tidak langsung berhubungan dengan efek farmakologis primer suatu obat.
d. Interaksi obat yaitu efek suatu obat yang mempengaruhi respons satu atau lebih obat-obat lain.
Faktor yang mempengaruhi reaksi obat antara lain adalah absorbsi obat,
distribusi obat, metabolisme obat dan ekskresi sisa. Reaksi obat didalam
tubuh mempunyai dua efek; yaitu efek teurapeutik dan efek samping. Efek
terapeutik adalah efek obat sesuai dengan yang diharapkan dan efek
samping adalah kemungkinan dampak yang tidak diharapkandan dapat
membahayakan.Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau
membrane sel atau berinteraksi dengan tempat reseptor. Jel aluminium
hidroksida obat mengubah zat kimia suatu cairan tubuh khususnya dengan
menetralisir kadar asam lambung dan setelah sifat sel berubah, obat akan
mengeluarkan pengaruhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar